Jumat, Januari 09, 2009

TKU (Tanda Kecakapan Umum)







Tentang TKK



Kata Santun

Dalam pergaulan sehari hari tentunya kita berusaha bersikap sopan kepada siapa saja.
Sikap sopan wajib dilakukan oleh angota pramuka, dalam bertutur kata.
Tidaklah berat bila kita mengucapkannya sebagai dasar cara berkaul kita dan bertutus kata. Malah akan mendapatkan simpati dari orang lain. 4 kunci kata santun yakni :

1. Salam.

2. Maaf.

3. Tolong.

4. Terima kasih.

Nah, tidak asing lagi bagi kita bukan ? Tidak perlu diuraikan satu persatu maknanya, yang penting dapat kita lakukan sehari hari dalam berkomunikasi maupun bertutur kata.
Tidak usah gengsi, karena manusia tidak ada yang sempurna.
Selamat menjadi orang yang dapat menghargai diri sendiri dan orang lain.

Menjadi Pribadi Disukai

1. Ketulusan
Menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang.
Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai, karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi.
Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta.
Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”.
Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular.
Dengan begitu ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. Berbeda
Dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendahan hati justru mengungkapkan kekuatan.
Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati.
Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk.
Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain.
Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang dibawahnya tidak merasa minder.

3. Kesetiaan
Sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya.
Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan.
Dia selalu menepati janjinya, mempunyai komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Bersikap positif
Selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun.
Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi.
Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.

5. Ceria
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh, tapi sikap hati.
Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan.
Dia bisa mentertawakan situasi orang lain, juga dirinya sendiri.
Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. Bertanggung jawab
Akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh.
Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan, bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun.
Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Rasa percaya diri
Memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain.
Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru.
Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Kebesaran jiwa
Dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.
Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9. “Easy Going” menganggap hidup ini ringan.
Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil.
Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar.
Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan.
Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada diluar kontrolnya.

10. Empati
Adalah sifat yang sangat mengagumkan.
Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik, tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain.
Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri.
Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Mascot Pramuka

Di setiap event / kegiatan besar saat ini pramuka tidak hanya menggunakan logo saja, tetapi sudah berkembang dengan diciptakannya semacam mascot atau bentuk gambar kiasan berupa gambar kartun maupun binatang.

Hal ini merupakan upaya agar para peserta kegiatan lebih termotivasi dan bersemangat dakam melaksanakan di setiap event Kepramukaan.
Bentuk atau ciri yang digunakan disesuaikan dengan ciri khas masing masing daerah yang ketempatan kegiatan besar tersebut.

Boleh gambar kartun binatang yang merupakan ciri satwa langka yang tengah di lestarikan di wilayah tersebut atau gambar lainnya yang merupakan pelestarian budaya.
Beberapa mascot yang pernah dipakai dalam Kwartir Daerah maupun Kwartir Nasional :












Dengan adanya mascot kegiatan dapat mengambarkan suatu kreatifitas dalam kegiatan tersebut di samping upaya mengenalkan ciri khas, budaya atau lainnya yang dapat mengenalkan suatu daerah dan akan selalu diingat bagi para peserta kegiatan yang terlibat di dalamnya.

Pengertian Upacara Pelantikan dan Kenaikan Tingkat

1. Upacara pelantikan dilaksanakan untuk peserta didik yang telah berhasil menyelesaikan SKU tingkat awal, yaitu Siaga Mula, Penggalang Ramu, Penegak Bantara, dan Pandega.

a. Upacara dilakukan secara sederhana, khidmat dan berkesan terutama mengenai ucapan Janji/Satya Pramuka.

b. Upacara dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Petunjuk Penyelenggaraan Upacara Dalam Gerakan Pramuka.

c. Seyogyanya upacara pelantikan dihadiri pula oleh orangtua/wali peserta didik yang bersangkutan.

d. Sesudah mengikuti upacara pelantikan, peserta didik berhak memakai pakaian seragam lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. Sesudah upacara pelantikan, Pembina Pramuka yang melantik mengisi buku SKU dan menyerahkannya ke peserta didik yang dilantik.

2. Upacara kenaikan tingkat yaitu upacara pemberian tanda kecakapan umum sebagai kelanjutan dari tingkat kecakapan awal; misalnya dari :

1) Siaga Mula ke Siaga Bantu
2) Siaga Bantu ke Siaga Tata.

dan seterusnya, begitu pula pada golongan Penggalang dan Penegak.

Pada golongan Pandega tidak ada upacara kenaikan tingkat, karena SKU Pandega hanya satu tingkat, sedangkan untuk upacara pemberian TKK dan Tanda Pramuka Garuda dapat dilakukan seperti upacara kenaikan tingkat.
Skema Upacara Pelantikan dan Kenaikan Tingkat :